Monday 25 May 2015

ASAL USUL PERMAINAN CATUR




Permainan catur menurut Wikipedia pertama kali ditemukan di masyarakat Persia dan Arab. Kata “catur” itu sendiri berasal dari kata “chaturanga,” yang dalam bahasa Sanskrit berarti “empat divisi ketentaraan.”Catur kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan pelbagai varian permainan sampai kemudian kita kenal seperti sekarang.Permainan ini awalnya menyebar sampai ke Timur Jauh dan India dan menjadi salah satu pelajaran di keluarga kerajaan dan ningrat Persia. Pemuka agama Budha, pedagang yang lalu-lalang di Jalan Sutra mulai memperkenalkan papan catur untuk permainan ini.
            Chaturanga masuk ke Eropa melalui Kejaraan Byzantine Persia, dan menyebar ke Kekaisaran Arab. Pemeluk agama Islam kemudian membawa catur ke Afrika Utara, Sisilia, dan Spanyol pada abad ke-10. Permainan ini kemudian menjadi populer di Eropa. Dan, pada akhir abad 15, permainan ini lolos dari daftar permainan yang dilarang Gereja. Pada abad modern mulai lahir buku-buku referensi catur, kemudian penggunaan jam catur, serta sejumlah aturan permainan dan pemain-pemain hebat. 

Sejarah Asal Usul Catur India
            Asal-usul catur modern semula dikenal dengan nama Charuranga, yang berkembang di India pada abad ke-6. Sejak awal permainan ini sudah memperkenalkan dua pihak yang bermain, perbedaan buah catur dengan kekuataan yang berbeda, dan kemenangan tergantung pada buah terakhir, atau dalam catur modern ditandai dengan tumbangnya sang raja. Dalam catur kuno, papan catur memiliki 100 kotak atau malah lebih.Pada awal abad 19, sebuah pendapat disampaikan Kapten Hiram Cox dan Duncan Forbes bahwa dulu catur dimainkan 4 orang sekaligus, termasuk empat pemain dalam chaturanga.Dalam terminologi sanskrit, “Chaturanga” berarti “memiliki empat bagian” dan dalam puisi epos kepahlawanan kata itu juga berarti “tentara.” Nama itu sendiri bersumber dari sebuah formasi pertempuran dalam epos Mahabrata yang terkenal di India. Chaturanga adalah sebuah simulasi permainan perang guna memperlihatkan kekuatan strategi militer India saat itu.
Ashtapada, kotak 8 x 8 di sebuah papan merupakan tempat bermain Charuranga. Papan lain yang dikenal di India adalah Dasapada 10 x 10 dan Saturankam 9 x 9. Ilmuwan Arab Abu al-Hasan “Al? al-Mas”?d? memberi rincian tentang penggunaan catur yakni sebagai sebuah alat strategi militer, matematik, perjudian dan terkadang dihubungkan dengan ramalan nasib di India dan tempat lainnya. Catatan Mas”?d? juga menunjukkan Ivory di India merupakan daerah produsen alat permainan catur untuk pertama kali, menyebarkan serta memperkenalkan permainan ini dari Persia ke India semasa Kerajaan Nushirwan. Kemudian terjadi evolusi pada permainan chaturanga yang dikenal dengan nama Shatranj (chatrang), yakni sebuah permainan dua orang pemain yang kekalahan dan kemenangan ditentukan melalui pembersihan terhadap semua bidak lawan (kecuali raja) atau melalui penaklukan terhadap raja lawan. Posisi pion dan kuda tidak berubah, tapi bidak lain mengalami perubahan bentuk.
Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

Wednesday 13 May 2015

SEJARAH OLAHRAGA PANJAT TEBING


Panjat tebing merupakan olahraga ekstrim dan penuh tantangan,namun dibalik itu olahraga ini banyak penggemarnya dan sampai sekarang olahraga ini terus mengalami perkembangan yang sangat pesat, maka dari itu saya selaku orang yang berada dalam bidang olahraga ingin menambah wawasan dalam olahraga ini.
Pertama kali panjat tebing dikenal di kawasan Eropa, tepatnya di pegunungan Alpen. Tahun 1910, penggunaan alat dalam panjat tebing mulai diperkenalkan meskipun masih terbatas pada carabiner dan piton yang terbuat dari baja. Dan sejak itulah pendaki dari Austria dan Jerman mulai mengembangkan teknik dan alat-alat baru dalam panjat tebing. Di Inggris sebelum perang dunia meletus, kegiatan panjat sangat dibatasi dalam penggunaan piton dengan alasan merusak lingkungan. Hal itulah yang menyebabkannya ketinggalan dari Jerman. Teknik pemanjatan tebing dengan menggunakan tali mulai dikenal tahun 1920.

Tahun 1970, para pemanjat Amerika mulai mengembangkan teknik baru di kawasan Yosemite. Memasuki tahun 1980 panjat tebing mulai terpisah dari induknya (mendaki gunung). Sementara di Indonesia sendiri panjat tebing mulai dikenal tahun 1960 yang dirintis oleh Mapala UI dan Wanadri diantaranya: Harry Suliztianto, Agus Resmonohadi, Heri Hermanu, dan Deddy Hikmat yang memulai latihan di tebing Citatah Jawa Barat. Kantor kementerian Negara Pemuda dan Olah Raga bekerja sama dengan Pusat Kebudayaan Perancis (CCP)tahun 1989 mengundang para pemanjat Perancis Patrick Bernhault, Jean Baptise Tribout dan Corriene Lebrune serta Jean Harau seorang instruktur teknis panjat tebing. Dan berdirinya FPTGI diikrarkan di tugu monas 21 April 1988 yang dilakukan sekitar 40-an orang dari berbagai OPA dari Jakarta, bandung, Padang, Medan, Semarang, Yogyakarta Surabaya dan Ujung Pandang.Kemudian FPTGI berubah nama menjadi FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia). Dan tahun 1992 diakui sebagai anggota Union Internationale des Association d Alpinisme (UIAA) yang mewadahi organisasai panjat tebing dan gunung Internasional. Tahun 1994 FPTI diakui sebagai induk olah raga panjat tebing oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan mulai ikut even pon sejak 1996.Dalam melakukan pemanjatan tebing besar (big wall) dimana pemanjatan dilakukan berhari-hari, karena jalurnya panjang. 
Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

PENGARUH KEBUGARAN JASMANI TERHADAP PRESTASI BELAJAR


Pada dasarnya pendidikan jasmani menurut Djamil (1995:1) ialah suatu bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang.  Hasil yang diharapkan dari pendidikan jasmani adalah selain penguasaan berbagai keterampilan gerak dasar juga kondisi fisik atau derajat sehat yang baik, sehingga dihasilkan tingkat kebugaran jasmani yang prima.

Fungsi pendidikan jasmani menurut Purnomo (Buletin Kesjas Edisi 2/th II/1995:8), yaitu : (1) meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang meliputi kebugaran jasmani dan kesehatan, (2) meningkatkan ketangkasan dan keterampilan, (3) meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan, (4) menambah kehidupan sosial yang kreatif dan rekreatif.  Tingkat kebugaran jasmani yang prima ini akan membantu memudahkan bagi siswa dalam mempelajari semua mata pelajaran yang ada di bangku sekolah.

Hasil penelitian yang disajikan pada Lokakarya Institut Nasional dari Kesehatan Mental Amerika Serikat tahun 1984 di antaranya, bahwa kebugaran jasmani secara positif berhubungan dengan kesehatan mental dan kesehatan keseluruhan dari seseorang (Kathleen 1992:143). Penelitian yang dipimpin oleh Bowers dari Universitas Bowling Green, menunjukkan setelah 10 minggu berjalan atau jogging, mereka yang berusia lanjut ternyata mempunyai daya ingat yang lebih baik serta daya pikir yang lebih tajam.  Penelitian ini menunjukkan bahwa segera setelah berolahraga, kesadaran mentalnya dan kemampuan berpikirnya dapat diperbaiki (Kathleen, 1992:142).

Purnomo (Buletin Kesjas Edisi 2/Th.II/1995;13)  dalam penelitian dari 20 SMP di 4 Propinsi ( Jatim, Bali, D.I.Y, dan Sulsel) diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kebugaran jasmani yang baik, berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini terbukti dari hasil tes kebugaran jasmani dan nilai hasil belajar yang diambil dari 10 mata pelajaran. Setelah diklasifikasikan hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara siswa yang mempunyai prestasi belajar baik dengan tingkat kebugaran jasmani baik.  

Wiranto (1997;4), menyatakan bahwa kecerdasan emosional dapat dikembangkan melalui pendidikan jasmani dan olahraga. Inti sari pengertian kecerdasan emosional menurut Rusli (1997), mencakup empat aspek yaitu pengendalian diri, kerajinan, keuletan dan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Kesimpulannya bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor internal dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.

Dukungan kebugaran jasmani sangat diperlukan oleh para siswa sekolah untuk  dapat mengikuti proses pembelajaran setiap hari yang rata-rata membutuhkan waktu lima jam. Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa pendidikan jasmani memang sangat dibutuhkan oleh para siswa sekolah untuk meningkatkan dan menjaga kebugaran jasmani. Menurut Wiranto (1997:3), kecerdasan dan kreatifitas yang diperoleh melalui olahraga hendaknya melekat pada kepribadian dan kemampuan seseorang.

Peningkatan kebugaran jasmani diharapkan dapat ditransfer secara positif ke dalam kemampuan belajar kognitif. Hal ini diharapkan tercermin dari meningkatnya hasil prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika,  ilmu pengetahuan alam (MIPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS), yang perlu dibuktikan dalam penelitian ini.

Melalui Pendidikan Jasmani dan olahraga, diharapkan para siswa dapat lebih mudah menguasai konsep-konsep dan keterampilan yang lainnya, sehingga terjadi transfer hasil belajar pendidikan jasmani yang positif terhadap penguasaan konsep-konsep dan keterampilan bidang studi lainnya. Pendidikan jasmani dengan pengayaan program kurikuler diharapkan akan sangat bermakna dalam peningkatan kebugaran jasmani guna mendukung pencapaian prestasi belajar pada umumnya.Pada dasarnya pendidikan jasmani menurut Djamil (1995:1) ialah suatu bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk pertumbuhan dan pengembangan jasmani, mental, sosial, serta emosional yang serasi, selaras dan seimbang.  Hasil yang diharapkan dari pendidikan jasmani adalah selain penguasaan berbagai keterampilan gerak dasar juga kondisi fisik atau derajat sehat yang baik, sehingga dihasilkan tingkat kebugaran jasmani yang prima.

Fungsi pendidikan jasmani menurut Purnomo (Buletin Kesjas Edisi 2/th II/1995:8), yaitu : (1) meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang meliputi kebugaran jasmani dan kesehatan, (2) meningkatkan ketangkasan dan keterampilan, (3) meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan, (4) menambah kehidupan sosial yang kreatif dan rekreatif.  Tingkat kebugaran jasmani yang prima ini akan membantu memudahkan bagi siswa dalam mempelajari semua mata pelajaran yang ada di bangku sekolah.
Hasil penelitian yang disajikan pada Lokakarya Institut Nasional dari Kesehatan Mental Amerika Serikat tahun 1984 di antaranya, bahwa kebugaran jasmani secara positif berhubungan dengan kesehatan mental dan kesehatan keseluruhan dari seseorang (Kathleen 1992:143). Penelitian yang dipimpin oleh Bowers dari Universitas Bowling Green, menunjukkan setelah 10 minggu berjalan atau jogging, mereka yang berusia lanjut ternyata mempunyai daya ingat yang lebih baik serta daya pikir yang lebih tajam.  Penelitian ini menunjukkan bahwa segera setelah berolahraga, kesadaran mentalnya dan kemampuan berpikirnya dapat diperbaiki (Kathleen, 1992:142).

Purnomo (Buletin Kesjas Edisi 2/Th.II/1995;13)  dalam penelitian dari 20 SMP di 4 Propinsi ( Jatim, Bali, D.I.Y, dan Sulsel) diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kebugaran jasmani yang baik, berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Hal ini terbukti dari hasil tes kebugaran jasmani dan nilai hasil belajar yang diambil dari 10 mata pelajaran. Setelah diklasifikasikan hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara siswa yang mempunyai prestasi belajar baik dengan tingkat kebugaran jasmani baik.  

Wiranto (1997;4), menyatakan bahwa kecerdasan emosional dapat dikembangkan melalui pendidikan jasmani dan olahraga. Inti sari pengertian kecerdasan emosional menurut Rusli (1997), mencakup empat aspek yaitu pengendalian diri, kerajinan, keuletan dan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri. Kesimpulannya bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor internal dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.

Dukungan kebugaran jasmani sangat diperlukan oleh para siswa sekolah untuk  dapat mengikuti proses pembelajaran setiap hari yang rata-rata membutuhkan waktu lima jam. Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa pendidikan jasmani memang sangat dibutuhkan oleh para siswa sekolah untuk meningkatkan dan menjaga kebugaran jasmani. Menurut Wiranto (1997:3), kecerdasan dan kreatifitas yang diperoleh melalui olahraga hendaknya melekat pada kepribadian dan kemampuan seseorang.

Peningkatan kebugaran jasmani diharapkan dapat ditransfer secara positif ke dalam kemampuan belajar kognitif. Hal ini diharapkan tercermin dari meningkatnya hasil prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika,  ilmu pengetahuan alam (MIPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS), yang perlu dibuktikan dalam penelitian ini.

Melalui Pendidikan Jasmani dan olahraga, diharapkan para siswa dapat lebih mudah menguasai konsep-konsep dan keterampilan yang lainnya, sehingga terjadi transfer hasil belajar pendidikan jasmani yang positif terhadap penguasaan konsep-konsep dan keterampilan bidang studi lainnya. Pendidikan jasmani dengan pengayaan program kurikuler diharapkan akan sangat bermakna dalam peningkatan kebugaran jasmani guna mendukung pencapaian prestasi belajar pada umumnya.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

Friday 8 May 2015

PERKEMBANGAN ANAK SEKOLAH DASAR


Pada dasarnya setiap anak mempunyai ciri khas masing- masing, baik dalam peranan kehidupan sehari – harinya. Hal ini disebabkan karena setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda, mulai dari lingkunagn keluarga, status ekonominya, serta beberapa aspek yang mampu membuat perkembangan tubuh seorang individu berkembang atau tidaknya. Maka dari itu perlu suatu tatanan bagi setiap anak untuk dapat dipenuhi segala macam kebutuhannya demi perkembangan yang ideal.


Perkembangan motorik anak usia sekolah dasar tergantung pada gerak anak itu sendiri, terkadanga anak mau unutk bergerak, terkadanga pula anak sama sekali tidak mau bergerak. Maka dalam masalah seperti ini, di harapkan seorang pengajar agar biosa lebih memberikan motivasi kepada anak untuk tetap bergerak demi terciptanya suasana belajar mengajar yang kondusif, dan selebihnya untuk menjadikan anak bisa lebih terjaga kesehatannya.

Tujuan disusunnya makalah ini yaitu untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya kita sebagai mahasiswa PJKR apabila kita nantinya dihadapkan pada seorang peserta didik mengenai gerak dasar dan perkembangan motoriknya.

Mudah – mudahan makalah ini dapat berguna khususnya bagi mahasiswa PJKR agar nantinya terbiasa dengan lingkungan yang dihadapinya di sekolah dalam kegiatan belajar mengajar.

Dalam makalah ini pokok pembahasan yang akan kita bahas adalah :

  1. Jenis permainan atau olahraga apa yang cocok bagi anak sekolah dasar ?
  2. Komponen apa saja yang berpengaruh terhadap perkembangan gerak dasar anak?
  3. Faktor – faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perkembangan  anak ?
 Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

Tuesday 28 April 2015

SEJARAN PERMAINAN SOFBOL

Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock.
Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal. Dinamakan indoor baseball. ‎ Karena bentuk bola yang berubah-ubah. Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball.
Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam ruangan. Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball Association of the United States) mengatur olah raga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National Recreation Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926 nama "softball" digunakan walaupun belum diresmikan. Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di wilayahnya.
Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SENAM

 
         
senam dalam bahasa inggris disebut “Gymnastic” yang berasal dari kata “Gymnos” bahasa Greka (yunani) yang berarti berpakaian minim atau telanjang. Orang Yunani kuno melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut “Gymnasium” atau “Gymnasion”. Tujuannya ialah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani. Cara melakukannya sambil berpakaian minim atau telanjang. Maksudnya mungkin agar dapat leluasa bergerak. Namun yang melakukan senam ini hanya kaum pria.
            Senam di negeri kita sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Waktu itu namanya “Gymnastiek” sedangkan pada zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah senam sendiri kemungkinan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.
            Senam sejak zaman Yunani kuno sampai sekarang telah mengalami perkembangan demikian pesat, seiring dengan kemajuan di bidang ilmu dan teknologi. Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, teknologi. Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, sistimatika latihan maupun ujuan-tujuannya.
            Apakah senam itu? Untuk menjawab pertanyaan demikian sebaiknya diberi jawaban dengan mengemukakan batasan. Tapi itu tidaklah mudah disebabkan ruang lingkup senam sekarang demikian luasnya. Namun batasan itu perlu untuk membedakan senam dengan cabang olahraga lainnya, untuk itu perlu dikemukakan dulu apa cirri-ciri dan kaidah-kaidah senam itu.
            Ciri dan kaidah senam ialah :
*     Bahwa gerakan-gerakan latihannya selalu dapat direncanakan, dipilih dan diciptakan oleh guru, pelatih bahkan oleh pelaku sendiri.
*     Bahwa gerakan latihannya terpilih itu harus disusun secara sistematis (merupakan suatu kebulatan latihan)

*     Penyusunan dan pemilihan gerakan itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan tujuan atau kebutuhan si pelaku.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini 

Sunday 26 April 2015

PERMAINAN BENTENG


Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual kita. Dengan bermain kita dapat mengenal lingkungan, berinteraksi, serta mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik.

Pada dasarnya gemar bermain, bergerak, bernyanyi dan menari, baik dilakukan sendiri maupun berkelompok. Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara alamiah. Kita tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi kita akan memperoleh kesenangan, kanikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi, dan motivasi bersosialisasi.

Dengan bermain dapat mengembangkan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, daya cipta (kreativitas), bahasa, perilaku, ketajaman penginderaan, melepaskan ketegangan, dan terapi bagi fisik, mental ataupun gangguan perkembangan lainnya. Fungsi lainnya adalah rekreasi, penyaluran energi, Persiapan untuk hidup dan mekanisme integrasi (penyatuan) dengan alam sekitar.

Ada bentuk-bentuk permainan seperti : permainan eksplorasi (penjelajahan), permainan energik, permainan kemahiran (skillfull play). Permainan yang lain, seperti permainan sosial dan puzzle dapat dilakukan di dalam kelas. Dalam makalah ini saya akan mencoba menjelaskan tentang “Permainan Benteng”.

 Selengkapnya dengan pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

Thursday 23 April 2015

SEJARAH OLAHRAGA TERBANG LAYANG


Terbang layang adalah salah satu cabang olahraga dirgantara yang berupa kegiatan penerbangan glider yang ditarik oleh pesawat penarik. Olahraga Aeromodelling merupakan olahraga Dirgantara yang tumbuh bersama-sama dengan dunia penerbangan baik sipil maupun militer. Di Indonesia pertama kali timbul di lingkungan TNI – AU melalui Kepanduan Pramuka Dirgantara. Kegiatan pembuatan pesawat model ini dimulai sejak tahun 1946 bersamaan dengan dirintisnya pembuatan pesawat terbang layang pertama di Yogyakarta dan berkembang ke kota – kota lainnya.

            Untuk menampung peminat yang makin banyak, maka AURI (TNI AU) memberikan wadah “ BIRO AERO CLUB”. Dan untuk pertama kali diadakan perlombaan pada tanggal 27 Januari 1952 di Pangkalan Udara Cililitan ? Halim Perdanakusuma Jakarta yang diikuti oleh club-club aeromodelling di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Hal itu menumbuhkan animo masyarakat untuk mendirikan club – club di daerahnya masing – masing. Seperti Aviantara di Bandung, Jakarta Aero Club di Jakarta, Pemudara dan Yan Debrito di Yogyakarta, Surakarta Aero Club di Surakarta, dan Malang Aero Club di Malang. Pada tahun 1962di Hotel Merdeka Solo, dilaksanakan Rapat Rencana Pembentukan Organisasi Aeromodelling, yang dipimpin oleh Letnan Suhartono selaku Kepala Kursus Aeromodelling dan Peroketan.

Dari rapat tersebut disepakati terbentuknya Organisasi Aeromodelling dengan nam Federasi Aeromodelling Seluruh Indonesia disingkat FASI. Kemudian FASI dijadikan organisasi induk untuk semua olahraga dirgantara di Indonesia.  Kegiatan olah raga terbang layang di Indonesia merupakan salah satu cabang olah raga yang kurang memasyarakat, hal ini dikarenakan dari segi pengadaanya sendiri terbang layang memerlukan banyak dana dan kurangnya fasilitas.


Faktor tersebut berkaitan dengan harga pesawat layang yang sangat mahal, untuk 1 unitnya saja antara 17.000-25.000 dollar AS. Mahalnya harga pesawat terbang layang membuat cabang olah raga ini kurang berkembang. Di Indonesia , populasi pesawat terbang layang hanya banyak ditemukan di Jawa. Dua puluh satu terdapat di Jakarta dan Jawa Barat, 11 lainnya tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta. Itupun milik klub dan TNI AU, bukan milik perorangan.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

Wednesday 22 April 2015

BAHASA ARAB SEBAGAI AKAR BIAS GENDER DALAM WACANA ISLAM


Dewasa ini bahasa Arab merupakan bahasa daerah sekitar 150 juta orang di Asia Barat dan Afrika Utara yang merupakan dua puluh dua negara yang menjadi anggota Liga Negara-Negara Arab. Di bawah pengaruh Islam, bahasa ini menentukan bahasa Persia, Turki, Urdu, Melayu, Hausa dan Sawahili. Bahasa Arab menyumbang 40-60 persen kosakata untuk bahasa-bahasa ini, dan kuat pengaruhnya pada tata bahasa, ilmu nahwu, dan kesustraannya. Bahasa Arab merupakan bahasa religius satu milyar Muslim di seluruh dunia, yang diucapkan dalam ibadah sehari-hari. Bahasa ini juga merupakan bahasa hukum Islam, yang setidaknya dalam bidang status pribadi, mendominasi kehidupan semua Muslim. Akhirnya inilah bahasa kebudayaan Islam yang diajarkan di beribu-ribu sekolah di luar dunia Arab. Dari Sinegal sampai Filipina, bahasa Arab dipakai sebagai bahasa pengajaran dan kesusastraan dan pemikiran di bidang sejarah, etika, hukum dan fiqh, teologi, dan kajian kitab

Didukung dengan beberapa doktrin ajaran Islam, bahasa Arab terus mempengaruhi masyarakat Muslim di berbagai tempat. Misalnya doktrin bahwa al-Qur’an harus ditulis dan dibaca dalam bahasa aslinya (bahasa Arab). Terjemahan al-Qur’an dipandang sebagai sesuatu di luar al-Qur’an itu sendiri. Hal ini berbeda dengan Injil di mana ia justru harus diterjemahkan ke berbagai bahasa tanpa menyertakan teks aslinya. Doktrin pendukung lainnya adalah berbagai ucapan ritual ibadah hanya dianggap sah jika dilakukan dalam bahasa Arab. Tak pelak doktrin-doktrin seperti ini telah memacu motivasi masyarakat Muslim untuk mempelajari dan menguasai bahasa Arab sejak dini agar kelak menjadi Muslim yang baik. Al-Qur’an bahkan tidak hanya dipelajari cara membacanya, tetapi juga dihafalkan kata perkata secara utuh.
Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini



WACANA POLITIK DAN BAHASA PLESETAN


Membayangkan, pemimpin politik berdiri di depan orang banyak, berpidato tentang hal yang sangat penting, pidato yang bisa merubah pikiran massanya. Suaranya penuh dengan emosi, katanya dapat merangsang masyarakat dan segera mereka bersorak untuk dia. Atau berfikir mengenai banyak efimisme yang digunakan pemerintah supaya melukiskan tindakannya yang kurang baik, misalnya ada berita bahwa ‘Pemerintah sering menjadi “tawanan” pebisnis korup’, di sini kata-kata ringan digunakan supaya memberi kesan yang kurang berat (Kompas, 17/9/2004).
Ini menunjukkan bagaimana pentingnya bahasa berkaitan dengan politik. Seperti George Orwell sudah menulis, ‘Bahasa politik dirancang untuk membuat kebohongan kelihatan jujur dan pembunuhan sopan’ (Orwell, 2004). Tetapi bahasa dalam politik tidak selalu jadi jahat karena bahasa sebagai alat yang sama digunakan baik oleh politikus maupun aktivis.
Alat ini bisa digunakan untuk menbujuk, memberitahu dan mencela. Hal ini berkaitan dengan bagaimana pemerintah menyakinkan masyarakat tentang kebijaksanaannya, dan juga bagaimana masyarakat menanggapi keputusan itu.
Bahasa adalah sangat penting dalam politik, sebagai aspek yang kuat sekali, juga terbuka, bisa digunakan baik oleh orang yang berkuasa maupun orang biasa yang melawannya. Alasan kekuatan adalah bahasa karena bahasa bisa merubah pendapat orang. Bahasa bisa digunakan untuk mendalangi masyarakat, terutama dalam bidang politik sebab pidato atau argumen yang bagus bisa menyakinkan penduduk khalayak tentang isu-isu penting.
Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini


Tuesday 21 April 2015

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA JURNALISTIK


Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia pada umumnya untuk berkomunikasi antara satu sama lain. Dengan bahasa manusia dapat mengerti satu sama lain mengenai berbagai macam hal. Tanpa adanya bahasa manusia tidak akan mungkin dapat berkembang, oleh karena itu dengan diciptakannya bahasa manusia dapat berpikir dengan cermat dan menjadi pintar.

Bahasa juga diciptakan dalam berbagai macam. Karena kita hidup di negara Indonesia oleh sebab itu bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan nasional. Selain sebagai alat pengembangan nasional, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Sementara itu fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :

1.     Sebagai lambang negara.
2.     Lambang identitas negara.
3.     Alat penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya.
4.     Menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Dalam karya tulis ini saya membahas bahasa Indonesia dalam bahasa jurnalistik di sebut juga bahasa media massa. Bahasa Indonesia merupakan alat yang dapat digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyajian bahasa media massa sangatlah komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya dalam penyampaian sebuah persoalan langsung ke pokok inti persoalannya dan dapat dimengerti oleh para pembaca. Spesifik artinya penyampaian kata-kata yang disajikan singkat padat namun dapat dimengerti oleh para pembaca, tidak memakai kata-kata yang terlalu bertele-tele atau yang bisa disebut dengan pemborosan kata.
Untuk itu, karya tulis ini dibuat untuk lebih memperdalam dan menjelaskan bahasa indonesia dalam bahasa Jurnalistik (Media Massa).

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini


Monday 20 April 2015

PENGERTIAN KALIMAT


1. Latar Belakang Masalah
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Bila tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).

Kalimat dapat terdiri dari banyak kata dan banyak klausa. Kalimat yang memiliki banyak klausa disebut kalimat majemuk dan kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa disebut kalimat tunggal. Beberapa contoh akan dijelaskan di sini untuk dapat membantu pembaca sehingga dapat lebih mengerti akan bahasan makalah ini yaitu unsur dan struktur kalimat.

2. Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian kalimat?
2.     Apa saja unsur kalimat?
3.     Bagaimanakah struktur suatu kalimat?
4.     Bagaimana membuat kalimat yang baik dan benar?

3. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk :
5.     Menjelaskan unsur dan struktur kalimat kepada pembaca.
6.     Menambah pengetahuan akan penggunaan kalimat yang baik dan benar.

7.     Memberikan contoh-contoh penjelasan akan unsur dan kalimat.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini

PENGERTIAN SASTRA


Di dalam sejarahnya, bahasa Indonesia telah berkembang cukup menarik. Bahasa Indonesia yang tadinya hanya merupakan bahasa Melayu dengan pendukung yang sangat kecil telah berkembang menjadi bahasa Indenesia yang besar. Bahasa ini telah menjadi bahasa lebih dari 200 juta rakyat di Nusantara Indonesia. Sebagian besar di antaranya juga telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Bahasa Indonesia yang tadinya berkembang dari bahasa Melayu itu telah “menggusur” sejumlah bahasa local (etnis) yang kecil. Bahasa Indonesia yng semulanya berasal dari bahasa Melayu itu bahkan juga menggeser dan menggoyahkan bahasa etnis-etnis yang cukup besar, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dari masyarakat baru yang bernama masyarakat Indonesia. Di dalam persaingannya untuk merebut pasar kerja, bahasa Indonesia telah mengalahkan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga telah tumbuh dan berkembang menjadi bahasa yang modern pula.

Perkembangan yang demikian akan terus berlanjut. Perkembangan tersebut akan banyak ditentukan oleh tingkat kemajuan masyarakat dan peran yang strategis dari masyarakat dan kawasan ini di masa depan. Diramalkan bahwa masyarakat kawasn ini, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunai Darussalam, dan Filipina akan menjadi salah satu global-tribe yang penting di dunia. Jika itu terjadi, bahasa Indonesia (lebih jauh bahasa Melayu) juga akan menjadi bahasa yang lebih bersifat global. Proses globalisasi bahasa Melayu (baru) untu kawasan Nusantara, dan bahasa-bahasa Melayu untuk kawawsan Asia pasifik (mungkin termasuk Australia) menjadi tak terelakkan. Peran kawasan ini (termasuk masyarakatnya, tentu saja) sebagai kekuatan ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan yang baru di dunia, akan menentukn pula bagaimana perkembangan bahasa Indonesia (dan bahasa Melayu) modern. Bahasa dan sastra Indonesia sudah semenjak lama memiliki tradisi cosmopolitan. Sastra modern Indonesia telah menggeser dan menggusur sastra tradisi yang ada diberbagai etnis yang ada d Nusantara.


Perubahan yang terjadi itu tidak hanya menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan manusia baru (atau lebih tepat manusia marginal dan tradisipnal) yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan. Lihatlah tokoh-tokoh dalam raoman dan novel Indonesia. Lihatlah tokoh Siti Nurbaya di dalam roman Siti Nurbaya, tokoh Zainudin di dalam roman Tenggelamnya kapar Van Der Wijck, tokoh Hanafi di dalam roman Salah Asuhan, tokh Tini, dan Tono di dalam novel Belenggu, sampai kepada tokoh Lantip di dalam roman Priyayi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berusaha masuk ke dunia yang baru, dunia yang global dengan tertatih-tatih.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini