Thursday 23 April 2015

SEJARAH OLAHRAGA TERBANG LAYANG


Terbang layang adalah salah satu cabang olahraga dirgantara yang berupa kegiatan penerbangan glider yang ditarik oleh pesawat penarik. Olahraga Aeromodelling merupakan olahraga Dirgantara yang tumbuh bersama-sama dengan dunia penerbangan baik sipil maupun militer. Di Indonesia pertama kali timbul di lingkungan TNI – AU melalui Kepanduan Pramuka Dirgantara. Kegiatan pembuatan pesawat model ini dimulai sejak tahun 1946 bersamaan dengan dirintisnya pembuatan pesawat terbang layang pertama di Yogyakarta dan berkembang ke kota – kota lainnya.

            Untuk menampung peminat yang makin banyak, maka AURI (TNI AU) memberikan wadah “ BIRO AERO CLUB”. Dan untuk pertama kali diadakan perlombaan pada tanggal 27 Januari 1952 di Pangkalan Udara Cililitan ? Halim Perdanakusuma Jakarta yang diikuti oleh club-club aeromodelling di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Hal itu menumbuhkan animo masyarakat untuk mendirikan club – club di daerahnya masing – masing. Seperti Aviantara di Bandung, Jakarta Aero Club di Jakarta, Pemudara dan Yan Debrito di Yogyakarta, Surakarta Aero Club di Surakarta, dan Malang Aero Club di Malang. Pada tahun 1962di Hotel Merdeka Solo, dilaksanakan Rapat Rencana Pembentukan Organisasi Aeromodelling, yang dipimpin oleh Letnan Suhartono selaku Kepala Kursus Aeromodelling dan Peroketan.

Dari rapat tersebut disepakati terbentuknya Organisasi Aeromodelling dengan nam Federasi Aeromodelling Seluruh Indonesia disingkat FASI. Kemudian FASI dijadikan organisasi induk untuk semua olahraga dirgantara di Indonesia.  Kegiatan olah raga terbang layang di Indonesia merupakan salah satu cabang olah raga yang kurang memasyarakat, hal ini dikarenakan dari segi pengadaanya sendiri terbang layang memerlukan banyak dana dan kurangnya fasilitas.


Faktor tersebut berkaitan dengan harga pesawat layang yang sangat mahal, untuk 1 unitnya saja antara 17.000-25.000 dollar AS. Mahalnya harga pesawat terbang layang membuat cabang olah raga ini kurang berkembang. Di Indonesia , populasi pesawat terbang layang hanya banyak ditemukan di Jawa. Dua puluh satu terdapat di Jakarta dan Jawa Barat, 11 lainnya tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta. Itupun milik klub dan TNI AU, bukan milik perorangan.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

No comments:

Post a Comment