Dalam
tulisannya, ‘Pengantar dalam Kesehatan Jiwa’ (1982), Saparinah Sadli, guru
besar Fakultas Psikologi UI mengemukakan tiga orientasi yang dapat dijadikan
ukuran kesehatan jiwa, yakni: 1) Orientasi Klasik: Seseorang
dianggap sehat bila ia tak mempunyai keluhan tertentu, seperti: ketegangan,
rasa lelah, cemas, rendah diri atau perasaan tidak berguna, yang semuanya
menimbulkan perasaan ‘sakit’ atau ‘rasa tidak sehat’ serta mengganggu efisiensi
kegiatan sehari-hari. Orientasi ini banyak dianut di dunia kedokteran; 2) Orientasi
Penyesuaian Diri: Seseorang dianggap sehat secara psikologis bila ia mampu
mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntunan orang-orang lain serta lingkungan
sekitarnya; 3) Orientasi Pengembangan
Potensi: Seseorang dianggap mencapai taraf kesehatan jiwa, bila ia mendapat
kesempatan untuk mengembangkan potensialitasnya menuju kedewasaan sehingga ia
bisa dihargai oleh orang lain dan dirinya sendiri.
Terdapat
empat rumusan kesehatan jiwa yang lazim dianut para ahli: 1)Kesehatan mental adalah terhindarnya orang dari gejala
gangguan jiwa (neurose) dan dari
gejala-gejala penyakit jiwa (psichose);
2)Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan dirinya
sendiri, dengan orang lain dan masyarakat serta lingkungan tenpat ia hidup; 3)Kesehatan
mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara
fungsi-fungsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi
problema-problema yang biasa terjadi, serta terhindar dari kegelisahan dan
pertentangan batin (konflik); 4)Kesehatan adalah pengetahuan dan perbuatan yang
bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi, bakat dan pembawaan
yang ada semaksimal mungkin, sehingga membawa kebahagiaan diri dan orang lain,
serta terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa; 5)Kesehatan mental adalah
terwujudnya keserasian yang sungguh-sungguh antara fungsi-fungsi kejiwaan dan
terciptanya penyesuaian diri antara manusia dengan dirinya dan lingkungannya,
berlandaskan keimanan dan ketakwaan, serta bertujuan untuk mencapai hidup yang
bermakna dan bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.
Selengkapnya dengan pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini