Pembelajaran
pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses
belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang
diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak karena
merekalah yang akan belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu
sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain.
Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan
individual anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merobah
kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi
paham serta dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak
seperti ini, selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini
terlihat dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung memperhatikan
kelas secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga
perbedaan individual kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada
kenyataan banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang cenderung sama
setiap kali pertemuan di kelas berlangsung.
Pembelajaran
yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak dan didasarkan pada
keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan anak didik ke arah
pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah yang pada umumnya
terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi dari pendekatan
pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang nyata antara anak
yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya ketuntasan dalam belajar,
sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini membuktikan terjadinya
kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah.
makalah ini terdiri dari 12 halaman yang bisa jadi rujukan atau referensi buat pembuatan makalah anda, silahkan DOWNLOAD disini.
Semoga bermanfaat..........
No comments:
Post a Comment