Tuesday 28 April 2015

SEJARAN PERMAINAN SOFBOL

Permainan sofbol lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat Club Chicago, Illinois pada 16 September 1887 secara tidak sengaja oleh George Hancock.
Awalnya terdapat beberapa alumni Universitas Yale dan Harvard sedang mendengarkan hasil akhir pertandingan sepak bola Amerika antar Yale dan Harvard di klub Farragut Boat. Setelah skor akhir diumumkan yaitu kemenangan Yale, seorang alumnus Yale dengan antusias melempar sebuah sarung tinju ke pendukung Harvard. Seorang dengan reflek mengambil sebuah tongkat dan memukul ke arah sarung tinju itu. Melihat hal itu memberikan sebuah ide seorang reporter Chicago Board of Trade, George Hancock. Dia menyarankan untuk membuat sebuah permainan di dalam ruangan dengan bola yang dibuat dari sarung tinju yang dilempar tadi. Dia mengambil sarung tinju itu dan mengikatnya dengan erat memakai sebuah tali, supaya menyerupai bola. Kemudian dengan beberapa buah kapur, Hancock menandai lantai Farragut Boat menyerupai lapangan bisbol.
Sebagai pemukul digunakanlah sebuah sapu. Tim dibagi menjadi dua dan Hancock meneriakkan kata-kata “Play ball”, maka dimulailah permainan itu dengan skor akhir 44-40. Semenjak itu permainan bisbol versi dalam ruangan dikenal. Dinamakan indoor baseball. ‎ Karena bentuk bola yang berubah-ubah. Nama sofbol sebelumnya menyesuaikan material yang digunakan untuk membuat bolanya, jadilah nama-nama yang digunakan waktu itu yaitu kitten ball, army ball, mush ball, dan juga indoor-outdoor, recreation ball, dan playground ball.
Di awal abad ke-20 sofbol mulai dimainkan di luar ruangan sebagaimana dilakukan di dalam ruangan. Tahun 1908 organisasi amatir untuk permainan baru ini (National Amateur Playground Ball Association of the United States) mengatur olah raga ini untuk dimainkan di luar ruangan menggunakan bola yang lebih besar. Tahun 1923 Kongres Rekreasi Nasional (the National Recreation Congress) meminta komisi untuk menstandardisasi olah raga ini, dan tahun 1926 nama "softball" digunakan walaupun belum diresmikan. Pada tahun 1933, kejuaraan dunia pertama dilaksanakan dalam lindungan Asosiasi Sofbol Amatir Amerika (Amateur Softball Association of America) dimana telah digunakan sebagai peraturan pokok di Amerika. Juara untuk sofbol kelas pria pada saat itu adalah J. L. Gills dari Chicago, dan juara kelas wanita yaitu Great Northerns dari kota yang sama. Walaupun kejuaraan yang dipertandingkan adalah amatir, mereka biasa di sponsori oleh organisasi industri di wilayahnya.
Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SENAM

 
         
senam dalam bahasa inggris disebut “Gymnastic” yang berasal dari kata “Gymnos” bahasa Greka (yunani) yang berarti berpakaian minim atau telanjang. Orang Yunani kuno melakukan latihan senam di ruangan khusus yang disebut “Gymnasium” atau “Gymnasion”. Tujuannya ialah untuk mendapatkan kekuatan dan keindahan jasmani. Cara melakukannya sambil berpakaian minim atau telanjang. Maksudnya mungkin agar dapat leluasa bergerak. Namun yang melakukan senam ini hanya kaum pria.
            Senam di negeri kita sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Waktu itu namanya “Gymnastiek” sedangkan pada zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah senam sendiri kemungkinan bersamaan dengan pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.
            Senam sejak zaman Yunani kuno sampai sekarang telah mengalami perkembangan demikian pesat, seiring dengan kemajuan di bidang ilmu dan teknologi. Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, teknologi. Perkembangan itu terlihat dalam bentuk-bentuk gerakan, sistimatika latihan maupun ujuan-tujuannya.
            Apakah senam itu? Untuk menjawab pertanyaan demikian sebaiknya diberi jawaban dengan mengemukakan batasan. Tapi itu tidaklah mudah disebabkan ruang lingkup senam sekarang demikian luasnya. Namun batasan itu perlu untuk membedakan senam dengan cabang olahraga lainnya, untuk itu perlu dikemukakan dulu apa cirri-ciri dan kaidah-kaidah senam itu.
            Ciri dan kaidah senam ialah :
*     Bahwa gerakan-gerakan latihannya selalu dapat direncanakan, dipilih dan diciptakan oleh guru, pelatih bahkan oleh pelaku sendiri.
*     Bahwa gerakan latihannya terpilih itu harus disusun secara sistematis (merupakan suatu kebulatan latihan)

*     Penyusunan dan pemilihan gerakan itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip tertentu sesuai dengan tujuan atau kebutuhan si pelaku.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini 

Sunday 26 April 2015

PERMAINAN BENTENG


Bermain merupakan kegiatan yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, sosial, emosi, intelektual, dan spiritual kita. Dengan bermain kita dapat mengenal lingkungan, berinteraksi, serta mengembangkan emosi dan imajinasi dengan baik.

Pada dasarnya gemar bermain, bergerak, bernyanyi dan menari, baik dilakukan sendiri maupun berkelompok. Bermain adalah kegiatan untuk bersenang-senang yang terjadi secara alamiah. Kita tidak merasa terpaksa untuk bermain, tetapi kita akan memperoleh kesenangan, kanikmatan, informasi, pengetahuan, imajinasi, dan motivasi bersosialisasi.

Dengan bermain dapat mengembangkan fisik, motorik, sosial, emosi, kognitif, daya cipta (kreativitas), bahasa, perilaku, ketajaman penginderaan, melepaskan ketegangan, dan terapi bagi fisik, mental ataupun gangguan perkembangan lainnya. Fungsi lainnya adalah rekreasi, penyaluran energi, Persiapan untuk hidup dan mekanisme integrasi (penyatuan) dengan alam sekitar.

Ada bentuk-bentuk permainan seperti : permainan eksplorasi (penjelajahan), permainan energik, permainan kemahiran (skillfull play). Permainan yang lain, seperti permainan sosial dan puzzle dapat dilakukan di dalam kelas. Dalam makalah ini saya akan mencoba menjelaskan tentang “Permainan Benteng”.

 Selengkapnya dengan pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

Thursday 23 April 2015

SEJARAH OLAHRAGA TERBANG LAYANG


Terbang layang adalah salah satu cabang olahraga dirgantara yang berupa kegiatan penerbangan glider yang ditarik oleh pesawat penarik. Olahraga Aeromodelling merupakan olahraga Dirgantara yang tumbuh bersama-sama dengan dunia penerbangan baik sipil maupun militer. Di Indonesia pertama kali timbul di lingkungan TNI – AU melalui Kepanduan Pramuka Dirgantara. Kegiatan pembuatan pesawat model ini dimulai sejak tahun 1946 bersamaan dengan dirintisnya pembuatan pesawat terbang layang pertama di Yogyakarta dan berkembang ke kota – kota lainnya.

            Untuk menampung peminat yang makin banyak, maka AURI (TNI AU) memberikan wadah “ BIRO AERO CLUB”. Dan untuk pertama kali diadakan perlombaan pada tanggal 27 Januari 1952 di Pangkalan Udara Cililitan ? Halim Perdanakusuma Jakarta yang diikuti oleh club-club aeromodelling di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

Hal itu menumbuhkan animo masyarakat untuk mendirikan club – club di daerahnya masing – masing. Seperti Aviantara di Bandung, Jakarta Aero Club di Jakarta, Pemudara dan Yan Debrito di Yogyakarta, Surakarta Aero Club di Surakarta, dan Malang Aero Club di Malang. Pada tahun 1962di Hotel Merdeka Solo, dilaksanakan Rapat Rencana Pembentukan Organisasi Aeromodelling, yang dipimpin oleh Letnan Suhartono selaku Kepala Kursus Aeromodelling dan Peroketan.

Dari rapat tersebut disepakati terbentuknya Organisasi Aeromodelling dengan nam Federasi Aeromodelling Seluruh Indonesia disingkat FASI. Kemudian FASI dijadikan organisasi induk untuk semua olahraga dirgantara di Indonesia.  Kegiatan olah raga terbang layang di Indonesia merupakan salah satu cabang olah raga yang kurang memasyarakat, hal ini dikarenakan dari segi pengadaanya sendiri terbang layang memerlukan banyak dana dan kurangnya fasilitas.


Faktor tersebut berkaitan dengan harga pesawat layang yang sangat mahal, untuk 1 unitnya saja antara 17.000-25.000 dollar AS. Mahalnya harga pesawat terbang layang membuat cabang olah raga ini kurang berkembang. Di Indonesia , populasi pesawat terbang layang hanya banyak ditemukan di Jawa. Dua puluh satu terdapat di Jakarta dan Jawa Barat, 11 lainnya tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta. Itupun milik klub dan TNI AU, bukan milik perorangan.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD disini

Wednesday 22 April 2015

BAHASA ARAB SEBAGAI AKAR BIAS GENDER DALAM WACANA ISLAM


Dewasa ini bahasa Arab merupakan bahasa daerah sekitar 150 juta orang di Asia Barat dan Afrika Utara yang merupakan dua puluh dua negara yang menjadi anggota Liga Negara-Negara Arab. Di bawah pengaruh Islam, bahasa ini menentukan bahasa Persia, Turki, Urdu, Melayu, Hausa dan Sawahili. Bahasa Arab menyumbang 40-60 persen kosakata untuk bahasa-bahasa ini, dan kuat pengaruhnya pada tata bahasa, ilmu nahwu, dan kesustraannya. Bahasa Arab merupakan bahasa religius satu milyar Muslim di seluruh dunia, yang diucapkan dalam ibadah sehari-hari. Bahasa ini juga merupakan bahasa hukum Islam, yang setidaknya dalam bidang status pribadi, mendominasi kehidupan semua Muslim. Akhirnya inilah bahasa kebudayaan Islam yang diajarkan di beribu-ribu sekolah di luar dunia Arab. Dari Sinegal sampai Filipina, bahasa Arab dipakai sebagai bahasa pengajaran dan kesusastraan dan pemikiran di bidang sejarah, etika, hukum dan fiqh, teologi, dan kajian kitab

Didukung dengan beberapa doktrin ajaran Islam, bahasa Arab terus mempengaruhi masyarakat Muslim di berbagai tempat. Misalnya doktrin bahwa al-Qur’an harus ditulis dan dibaca dalam bahasa aslinya (bahasa Arab). Terjemahan al-Qur’an dipandang sebagai sesuatu di luar al-Qur’an itu sendiri. Hal ini berbeda dengan Injil di mana ia justru harus diterjemahkan ke berbagai bahasa tanpa menyertakan teks aslinya. Doktrin pendukung lainnya adalah berbagai ucapan ritual ibadah hanya dianggap sah jika dilakukan dalam bahasa Arab. Tak pelak doktrin-doktrin seperti ini telah memacu motivasi masyarakat Muslim untuk mempelajari dan menguasai bahasa Arab sejak dini agar kelak menjadi Muslim yang baik. Al-Qur’an bahkan tidak hanya dipelajari cara membacanya, tetapi juga dihafalkan kata perkata secara utuh.
Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini



WACANA POLITIK DAN BAHASA PLESETAN


Membayangkan, pemimpin politik berdiri di depan orang banyak, berpidato tentang hal yang sangat penting, pidato yang bisa merubah pikiran massanya. Suaranya penuh dengan emosi, katanya dapat merangsang masyarakat dan segera mereka bersorak untuk dia. Atau berfikir mengenai banyak efimisme yang digunakan pemerintah supaya melukiskan tindakannya yang kurang baik, misalnya ada berita bahwa ‘Pemerintah sering menjadi “tawanan” pebisnis korup’, di sini kata-kata ringan digunakan supaya memberi kesan yang kurang berat (Kompas, 17/9/2004).
Ini menunjukkan bagaimana pentingnya bahasa berkaitan dengan politik. Seperti George Orwell sudah menulis, ‘Bahasa politik dirancang untuk membuat kebohongan kelihatan jujur dan pembunuhan sopan’ (Orwell, 2004). Tetapi bahasa dalam politik tidak selalu jadi jahat karena bahasa sebagai alat yang sama digunakan baik oleh politikus maupun aktivis.
Alat ini bisa digunakan untuk menbujuk, memberitahu dan mencela. Hal ini berkaitan dengan bagaimana pemerintah menyakinkan masyarakat tentang kebijaksanaannya, dan juga bagaimana masyarakat menanggapi keputusan itu.
Bahasa adalah sangat penting dalam politik, sebagai aspek yang kuat sekali, juga terbuka, bisa digunakan baik oleh orang yang berkuasa maupun orang biasa yang melawannya. Alasan kekuatan adalah bahasa karena bahasa bisa merubah pendapat orang. Bahasa bisa digunakan untuk mendalangi masyarakat, terutama dalam bidang politik sebab pidato atau argumen yang bagus bisa menyakinkan penduduk khalayak tentang isu-isu penting.
Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini


Tuesday 21 April 2015

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA JURNALISTIK


Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia pada umumnya untuk berkomunikasi antara satu sama lain. Dengan bahasa manusia dapat mengerti satu sama lain mengenai berbagai macam hal. Tanpa adanya bahasa manusia tidak akan mungkin dapat berkembang, oleh karena itu dengan diciptakannya bahasa manusia dapat berpikir dengan cermat dan menjadi pintar.

Bahasa juga diciptakan dalam berbagai macam. Karena kita hidup di negara Indonesia oleh sebab itu bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan nasional. Selain sebagai alat pengembangan nasional, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Sementara itu fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :

1.     Sebagai lambang negara.
2.     Lambang identitas negara.
3.     Alat penghubung antarwarga, antardaerah, antarbudaya.
4.     Menyatukan berbagai suku bangsa dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Dalam karya tulis ini saya membahas bahasa Indonesia dalam bahasa jurnalistik di sebut juga bahasa media massa. Bahasa Indonesia merupakan alat yang dapat digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penyajian bahasa media massa sangatlah komunikatif dan spesifik. Komunikatif artinya dalam penyampaian sebuah persoalan langsung ke pokok inti persoalannya dan dapat dimengerti oleh para pembaca. Spesifik artinya penyampaian kata-kata yang disajikan singkat padat namun dapat dimengerti oleh para pembaca, tidak memakai kata-kata yang terlalu bertele-tele atau yang bisa disebut dengan pemborosan kata.
Untuk itu, karya tulis ini dibuat untuk lebih memperdalam dan menjelaskan bahasa indonesia dalam bahasa Jurnalistik (Media Massa).

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini


Monday 20 April 2015

PENGERTIAN KALIMAT


1. Latar Belakang Masalah
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Bila tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).

Kalimat dapat terdiri dari banyak kata dan banyak klausa. Kalimat yang memiliki banyak klausa disebut kalimat majemuk dan kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa disebut kalimat tunggal. Beberapa contoh akan dijelaskan di sini untuk dapat membantu pembaca sehingga dapat lebih mengerti akan bahasan makalah ini yaitu unsur dan struktur kalimat.

2. Rumusan Masalah
1.     Apa pengertian kalimat?
2.     Apa saja unsur kalimat?
3.     Bagaimanakah struktur suatu kalimat?
4.     Bagaimana membuat kalimat yang baik dan benar?

3. Tujuan
Makalah ini dibuat untuk :
5.     Menjelaskan unsur dan struktur kalimat kepada pembaca.
6.     Menambah pengetahuan akan penggunaan kalimat yang baik dan benar.

7.     Memberikan contoh-contoh penjelasan akan unsur dan kalimat.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini

PENGERTIAN SASTRA


Di dalam sejarahnya, bahasa Indonesia telah berkembang cukup menarik. Bahasa Indonesia yang tadinya hanya merupakan bahasa Melayu dengan pendukung yang sangat kecil telah berkembang menjadi bahasa Indenesia yang besar. Bahasa ini telah menjadi bahasa lebih dari 200 juta rakyat di Nusantara Indonesia. Sebagian besar di antaranya juga telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Bahasa Indonesia yang tadinya berkembang dari bahasa Melayu itu telah “menggusur” sejumlah bahasa local (etnis) yang kecil. Bahasa Indonesia yng semulanya berasal dari bahasa Melayu itu bahkan juga menggeser dan menggoyahkan bahasa etnis-etnis yang cukup besar, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dari masyarakat baru yang bernama masyarakat Indonesia. Di dalam persaingannya untuk merebut pasar kerja, bahasa Indonesia telah mengalahkan bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga telah tumbuh dan berkembang menjadi bahasa yang modern pula.

Perkembangan yang demikian akan terus berlanjut. Perkembangan tersebut akan banyak ditentukan oleh tingkat kemajuan masyarakat dan peran yang strategis dari masyarakat dan kawasan ini di masa depan. Diramalkan bahwa masyarakat kawasn ini, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunai Darussalam, dan Filipina akan menjadi salah satu global-tribe yang penting di dunia. Jika itu terjadi, bahasa Indonesia (lebih jauh bahasa Melayu) juga akan menjadi bahasa yang lebih bersifat global. Proses globalisasi bahasa Melayu (baru) untu kawasan Nusantara, dan bahasa-bahasa Melayu untuk kawawsan Asia pasifik (mungkin termasuk Australia) menjadi tak terelakkan. Peran kawasan ini (termasuk masyarakatnya, tentu saja) sebagai kekuatan ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan yang baru di dunia, akan menentukn pula bagaimana perkembangan bahasa Indonesia (dan bahasa Melayu) modern. Bahasa dan sastra Indonesia sudah semenjak lama memiliki tradisi cosmopolitan. Sastra modern Indonesia telah menggeser dan menggusur sastra tradisi yang ada diberbagai etnis yang ada d Nusantara.


Perubahan yang terjadi itu tidak hanya menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh mengungkapkan permasalahan manusia baru (atau lebih tepat manusia marginal dan tradisipnal) yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan. Lihatlah tokoh-tokoh dalam raoman dan novel Indonesia. Lihatlah tokoh Siti Nurbaya di dalam roman Siti Nurbaya, tokoh Zainudin di dalam roman Tenggelamnya kapar Van Der Wijck, tokoh Hanafi di dalam roman Salah Asuhan, tokh Tini, dan Tono di dalam novel Belenggu, sampai kepada tokoh Lantip di dalam roman Priyayi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berusaha masuk ke dunia yang baru, dunia yang global dengan tertatih-tatih.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini

Sunday 19 April 2015

BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA


Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi yang sangat pesat dari akhir abad 19 sampai abad 20, bahkan perkembangan yang sangat pesat ini berlanjut pada abad ke 21 seperti yang kita rasakan sekarang ini. Jika kita melihat dari sejarahnya pada abad 18 yang lalu ilmu pengetahuan masih berbasis pada industrialisasi dan revolusi pada bidang industry dan pertanian, dimana moderinasi pada abad tersebut masih berbasis pada perubahan dan perkembangan pada alat-alat pertanian.

Sehingga perkembangan tersebut tidak bisa di rasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di semua belahan dunia, revolusi ini masih terbatas pada beberapa Negara yang mengalami revolusi industri tersebut. Negara-negara tersebut antara lain : Inggris, Prancis dan Amerika Serikat. Namun, yang terjadi pada akhir abad ke 19 adalah terjadinya revolusi besar-besaran di segala bidang kehidupan ketika mulai di kenalnya alat bantu komunikasi. Perkembangan alat bantu komunikasi sampai dengan hari ini dapat menjadi manfaat yang luar biasa bagi kita dan dapat juga menjadi ancaman yang paling utama.

Hal utama yang dapat menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat tersebut di sebabkan oleh perkembangan komunikasi yang tiada lain maknanya adalah perkembangan terhadap bahasa. Dengan bahasa perdagangan dapat dilakukan, dengan bahasa juga membuat hubungan antar Negara menjadi lebih baik.

“Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.” Ferdinand De Saussure.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini

Saturday 18 April 2015

SEMANTIK DAN SINTAKSIS DALAM BAHASA INDONESIA


Istilah sintaksis berasal dari bahasa Belanda syntaxis. Dalam bahasa Inggris digunakan istilah syntax. Sintaksis ialah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frase (Ramlan, 2001). Tidak berbeda dengan pendapat tersebut, Tarigan (1984) mengemukakan bahwa sintaksis adalah salah satu cabang dari tatabahasa yang membicarakan struktur kalimat, klausa, dan frase.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Frase adalah satuan konstruksi yang terdiri atas dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan (Keraf, 1984:138). Frase juga didefinisikan sebagai satuan gramatikal yang berupa gabungan kata yang bersifat nonprediktif, atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 1991:222).

Menurut Prof. M. Ramlan, frase adalah satuan gramatik yang terdiri atas satu kata atau lebih dan tidak melampaui batas fungsi atau jabatan (Ramlan, 2001:139). Artinya sebanyak apapun kata tersebut asal tidak melebihi jabatannya sebagai Subjek, predikat, objek, pelengkap, atau pun keterangan, maka masih bisa disebut frasa.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa frase adalah kelompok kata yang mendukung suatu fungsi (subjek, predikat, pelengkap, objek dan keterangan) dan kesatuan makna dalam kalimat.

Makalah ini terdiri dari 25 halaman yang mungkin bisa jadi rujukan dalam pembuatan tugas makalah anda, Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini 

Friday 17 April 2015

SURAT MENYURAT


Berdasarkan catatan sejarah, kegiatan surat menyurat di Indonesia telah dimulai jauh sebelum kedatangan bangsa Eropa. Yakni pada masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya dan Mataram, walaupun hanya terbatas pada hubungan antarpara raja. Bentuknya masih sangat sederhana, menggunakan kulit kayu, potongan bambu, daun lontar, dan kulit binatang.

Kegiatan pos semakin lancar, setelah pembuatan Jalan Raya Pos (de Grote Postweg) dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km pada 1809 atas perintah gubernur jenderal Herman William Daendels. Menyebabkan waktu tempu pos dari Jawa Barat ke Jawa Timur yang sebelumnya memakan waktu 40 hari, diperpendek jadi enam hari.

Perangko pertama di dunia diterbitkan di Inggris (1840) dengan nama Penny Black, yang membuka zaman baru dalam bidang pertarifan pos. Belanda, saat menjajah Indonesia, mengikuti pula jejak Inggris. Pada 1852, diterbitkan perangko Belanda pertama, bergambar Raja Willem III. Sementara di jajahannya Hindia Belanda, perangko digunakan pertama kali pada 1865. Cetaknya di Belanda sebanyak dua juta lembar.

Sampai awal abad ke-20 ada yang disebut hari pos. Saat hari tibanya kapal dari Belanda. Warga Belanda sangat menantikan kedatangan surat-surat dari negeri leluhurnya. Kemudian pos pun berkembang pesat, ketika dimulainya era pesawat udara. Dan kantor pos merupakan salah satu tempat paling sibuk ketika itu.


Meskipun pemerintah kolonial Belanda menyediakan banyak kotak pos (brievenbus) di Batavia dan kota-kota lainnya, tapi banyak yang datang ke kantor-kantor pos agar surat-surat lebih cepat sampai ke tujuan. Sementara Belanda banyak menyediakan kotak pos (brievenbus) yang dipasang di jalan-jalan raya. Maksudnya supaya orang tidak perlu mendatangi kantor pos, cukup menitipkan surat ke kotak pos. Untuk kemudian surat-surat dikeluarkan dari kotak dan diangkut ke kantor pos.
Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DDOWNLOAD Disini

Wednesday 15 April 2015

MEMBACA EFEKTIF ARTIKEL ILMIAH


Mendengar kata ’jurnal’ atau ’artikel ilmiah’, sebagian orang akan langsung memiliki pandangan bahwa jurnal atau artikel ilmiah pastilah membosankan dan menakutkan. Pandangan awal tersebut mungkin diakibatkan karena tidak pernah mengenal secara langsung seperti apakah jurnal atau artikel ilmiah yang dimaksud.

Tampilan awalnya memang agak menakutkan dengan tebal kurang lebih 20 halaman, menggunakan bahasa inggris, dan terkadang bagian metodologi penuh dengan rumus-rumus sulit yang cukup mengintimidasi. Namun, jika sudah lebih mengenal jurnal atau artikel ilmiah, mungkin bisa sedikit mengurangi pandangan negatif seperti itu.


Kurangnya minat mahasiswa untuk membaca jurnal atau artikel ilmiah setidaknya berusaha sedikit diatasi dengan adanya kelas Seminar C yang mengenalkan jurnal atau artikel ilmiah kepada mahasiswa. Kuliah Seminar C memiliki tujuan di antaranya adalah meningkatkan kemampuan membaca dengan cepat dan mengerti suatu jurnal atau artikel ilmiah dengan hanya mendengarkan tanpa membacanya sendiri.

Ketika seseorang membaca, apapun bahan bacaannya, seharusnya ia mampu memahami isi dari bahan bacaan itu, sehingga ia memperoleh faedah dan manfaat. Membaca tapi tidak memahami isi dari bacaannya, merupakan kecenderungan yang dialami banyak orang. Kondisi ini terjadi biasanya disebabkan oleh ketiadaan tujuan dari membaca. Sebab, sejatinya seseorang yang membaca itu, paling tidak ia akan memperoleh informasi baru tentang apa yang dibacanya. Karena itu, sedapat mungkin cara kita membaca, agar memperoleh banyak manfaat, harus kita ubah. Bagaimana caranya? Pertama, membaca itu harus bertujuan. Tanpa tujuan yang jelas, pemahaman kita terhadap apa yang kita baca juga akan menjadi tidak jelas. Paling tidak, carilah tujuan yang paling mudah dan sederhana. Misalnya, ketika membaca buku tentang pendidikan, maka tujuannya minimal  dapat memperoleh informasi tentang apa itu pendidikan.

Dengan cara demikian, faedah membaca pun didapatkan. Itulah yang dimaksud dengan membaca yang bertujuan. Jadi, aktivitas membaca bukanlah aktivitas iseng dalam rangka mengisi waktu kosong. Jika tujuannya hanya iseng, sia-sialah aktivitas membaca tersebut. 

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN


Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.

Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD). EYD muali diberlakukan pada tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan ketiga dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).

Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen (nama seorang guru besar belanda yang juga pemerhati bahasa), diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia pada masa itu. Ejaan van Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka. Untuk sekedar memperoleh gambaran tentang ejaan yang pernah berlaku pada masa lalu itu dan sekaligus untuk membandingkannya dengan ejaan sekarang.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini

Monday 13 April 2015

KEBAHASAAN


Dalam komunikasi sehari-hari sering kita temui kalimat-kalimat yang tidak jelas maksudnya.
Misalnya “Teman Mahasiswa yang baru yang cantik itu kemarin pingsan” Timbul pertanyaan bagi yang membaca maupun yang mendengar pernyataan tersebut, siapa yang cantik? Teman dari mahasiswa yang baru atau mahasiswa barunya?
Kalimat yang tidak jelas maksudnya seperti itu disebut kalimat ambigu atau kalimat taksa.
Kalimat diatas dapat diperbaiki sehingga lebih jelas maksudnya menjadi “Teman yang cantik dari mahasiswa baru itu kemarin pingsan” (jika yang cantik adalah teman mahasiswa baru). Jadi, letak masalah pada kalimat taksa diatas pada tidak digunakannya kata dari.
Kata dan penggunaannya sangat penting dalam menyusun sebuah kalimat afektif. Jadi kalimat afektif adalah kalimat yang maksdu penulisannya atau pengujarannya dapat dipahami secara persis atau pembaca atau pendengar.
Hal-hal yang paling penting untuk diperhatikan dalam membuat kalimat yang efektif, ialah :
1)    Memilih kata dan istilah serta meletakkannya dengan posisi yang tepat;
2)    Menggunakan tanda-tanda baca yang cermat dan tepat
3)    Megusahakan agar kalimat memiliki kalimat yang logis
4)    Menggunakan kata secara tepat, hanya kata yang fungsional (berfungsi penting) saja yang digunakan.
5)    Menggunakan imbuhan yang sejajar untuk bagian-bagian kalimat yang fungsinya sama.
6)    Sekurang-kurangnya terdapat subjek dan predikat dan mudah menentukannya.

Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut dengan cermat dan tunjukkan dimana letak permasalahannya :
1.     Kalimat bermasalah pada pilihan kata istilah dan penempatannya.
a.     Obat batuk biasanya mengakibatkanrasa mengantuk
b.     Bersama surat ini kami memberitahukan bahwa perkuliahan Bahasa Indonesia diundur pada jam 11.00 BBWI.
c.     Masyarakat memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 60 dengan suka cita.
Perbaikan :
a.     1) Meminum obat batuk biasanya menyebabkan mengantuk
2) Mengantuk dapat terjadi akibat dari minum obat batuk.
b.     Dengan surat ini memberitahukan bahwa perkuliahan Bahasa Indonesia diundur pada pukul 11.00 WIB
c.     Masyarakat memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-60 Kemerdekaan RI dengan suka cita.

Selengkapnya bisa kawan DOWNLOAD Disini


PENGARUH BAHASA PERGAULAN TERHADAP BAHASA INDONESIA


Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, yang berfungsi sebagai alat komunikasi mempunyai peran sebagai penyampai informasi. Kebenaran berbahasa akan berpengaruh terhadap kebenaran informasi yang disampaikan. Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran berbahasa yang disesuaikan dengan kaidahnya, dalam hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Berbahasa yang baik yang menempatkan pada kondisi tidak resmi atau pada pembicaraan santai tidak mengikat kaidah bahasa di dalamnya.

Dalam suatu kelompok sosial, masyarakat menciptakan suatu bahasa pergaulan untuk mengkomunikasikan segala yang hendak dikomunikasikan antara anggota kelompok tersebut. Ia menjadi begitu dekat bahkan melekat dalam diri anggota kelompok tersebut. Tanpa bahasa pergaulan, masyarakat tersebut tidak mungkin terbentuk menjadi suatu masyarakat. Ia menjadi syarat penting yang dengannya masyarakat secara bersama-sama bersepakat untuk membangun dan membentuk suatu masyarakat.


Karena relasi yang begitu dekat antara bahasa pergaulan dengan masyarakat maka, bahasa juga menggambarkan dengan jelas nilai-nilai atau apa yang ada dalam masyarakat, seperti perkembangan masyarakat itu sendiri. Ia membahasakan dengan jelas karakter dan sikap masyarakat tersebut secara komunal atau kelompok. Dengan demikian, untuk mengetahui suatu kelompok, orang perlu mengenal dan mempelajari bahasanya. Tidak berlebihan jika seseorang yang pandai berbahasa suatu bahasa, ia akan merasa diterima dan dihargai oleh kelompok pengguna bahasa tersebut.

Selengkapnya dengan pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini