Tuesday 7 April 2015

HUBUNGAN ANTROPOLOGI DENGAN KELUARGA BERENCANA


Dalam sejarah peradaban manusia, keluarga dikenal sebagai suatu persekutuan (unit) terkecil, pertama dan utama dalam masyarakat. Dari persekutuan inilah manusia berkembang biak menjadi suatu komunitas masyarakat dalam wujud marga , puak , kabilah dan suku yang seterusnya menjadi umat dan bangsa –bangsa yang bertebaran di muka bumi. Keluarga adalah inti dari jiwa suatu bangsa, kemajuan dan keterbelakangan suatu bangsa menjadi cermin dari keadaan keluarga-keluarga yang hidup pada bangsa tersebut.

         KB (Keluarga berencana ) yaitu membatasi jumlah anak, hanya dua , tiga dan lainnya. Keluarga Berencana yang dibolehkan syariat adalah suatu usaha pengaturan/penjarangan kelahiran atau usaha pencegahan kehamilan sementara atas kesepakatan suami-istri karena situasi dan kondisi tertentu untuk kepentingan keluarga, masyarakat maupun negara. Dengan demikian , KB disini mempunyai arti yang sama dengan pengaturan keturunan. Penggunaan istilah “Keluarga Berencana” juga sama artinya dengan istilah yang umum dipakai di dunia internasional yakni family planning atau planned parenthood, seperti yang digunakan oleh Internasional planned Parenthood Federation (IPPPF), nama sebuah organisasi KB internasional yang berkedudukan di London.

         KB juga berarti sutu tindakan perencanaan pasangan suami istri untuk mendapatkan kelahiran yang diiinginkan , mengatur interval kelahiran dan menentukan jumlah anak ssuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi masyarakat dan negara. Dengan demikian KB berbeda dengan birth control , yang artinya pembatasan/penghapusan kelahiran . Istilah birth control dapat berkonotasi negatif karena bisa berarti aborsi dan sterilisasi (pemandulan).


         Perencanaan keluarga merujuk kepada penggunaan metode-metode kontrasepsi oleh suami istri atas persetujuan bersama di antara mereka , untuk mengatur kesuburan mereka dengan tujuan untuk menghindari kesulitan kesehatan, kemasyarakatan, dan ekonomi, dan untuk memungkinkan mereka memikul tanggung jawab terhadap anak-anaknya dan masyarakat.

Selengkapnya mengenai pembahasan makalah ini bisa kawan DOWNLOAD Disini

No comments:

Post a Comment